Bahasa Aljabar Kreatif untuk Anak-anak


Nabi diutus untuk berbicara dengan bahasa kaumnya. Para ilmuwan adalah penerus para nabi sehingga mereka juga harus berbicara dengan bahasa kaumnya. Guru sebagai penyebar ilmu juga merupakan penerus nabi maka guru juga harus berbicara dengan bahasa kaumnya.
Apakah guru matematika juga harus bicara dengan bahasa kaumnya?
Menurut Paman APIQ, ya! Guru matematika harus berbicara dengan bahasa siswa-siswanya. Paman APIQ sendiri terus belajar bahasa anak-anak. Paman APIQ ingin tahu lagu apa yang saat ini sedang digandrungi anak-anak. Bahkan Paman APIQ juga mencari tahu sinetron apa yang menjadi pembicaraan anak-anak. Dan sebagainya.
Waktu itu Paman APIQ sedang minta tolong guru APIQ, T Pi, agar dibuatkan kartu MAM: Mastery APIQ Math. Tema yang diperlukan adalah tentang persamaan aljabar kreatif.
x + y = 7
y + z = 9
z + x = 10
x + y + z = … … …
Lalu Paman APIQ juga minta agar dibuatkan MAM yang isinya,
coklat + eskrim = 6 koin
eskrim + wafer = 5 koin
wafer + coklat = 9 koin
coklat + eskrim + wafer = … … …
Apa yang terjadi?
Ketika Paman APIQ bicara tentang xyz tidak ada respon apa-apa. Tetapi begitu Paman APIQ bicara coklat, eskrim, dan wafer maka anak-anak berkumpul mendekati T Pi dan Paman APIQ.
Anak-anak ingin tahu apa yang sedang terjadi dengan coklat, eskrim, dan wafer. Itulah bahasa anak-anak. Karena anak-anak sudah begitu penasaran maka bagi kita menjadi lebih mudah untuk mengenalkan konsep aljabar otak kanan yang kreatif.
Bagaimana menurut Anda?